JEMBER, DerapAdvokasi.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Jember Against Corruption (JAC) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jember, Senin (25/8/2025).
Aksi ini digelar menyikapi laporan dugaan korupsi sosialisasi peraturan daerah (sosperda) tahun anggaran 2023 dan 2024 yang dilayangkan oleh salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Koordinator JAC, Kholilul Rahman, menilai laporan tersebut sarat motif politik.
“Saya sedang mempelajari motifnya. Dia tim sukses pasangan calon legislatif yang tidak terpilih,” kata Kholilul dalam orasinya.
Kritik ke DPRD Jember
Kholilul juga mempertanyakan sikap 50 anggota DPRD Jember yang disebutnya terkesan diam menghadapi laporan itu.
“Kami meminta DPRD Jember menyatakan sikap secara hukum atas kegaduhan yang tidak mendasar dari oknum LSM yang tidak bijak dan mencoreng nama baik DPRD Jember,” ujarnya.
Senada, aktivis JAC lain, Fuad, menyesalkan maraknya tudingan soal dugaan korupsi sosperda di media sosial, terutama TikTok.
“Banyak vonis di medsos terhadap salah satu yang dilaporkan. Padahal sosialisasi perda dilakukan oleh anggota DPRD Jember dengan pengelolaan keuangan melalui Sekretariat DPRD. Tidak ada yang diselewengkan,” ucapnya.
Respons DPRD Jember
Perwakilan massa aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Jember Ahmad Halim bersama Wakil Ketua DPRD Jember Fuad Ahsan.
“Kami berterima kasih atas penyampaian aspirasinya. Kami akan komunikasikan dengan pimpinan dan anggota DPRD Jember lainnya,” ujar Halim.
