NasionalPolitik

Kericuhan Massa dan Kontroversi Joget, PAN Copot Dua Kader dari DPR

39
×

Kericuhan Massa dan Kontroversi Joget, PAN Copot Dua Kader dari DPR

Sebarkan artikel ini

Jakarta, DerapAdvokasi.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) resmi menonaktifkan dua kadernya yang juga artis, yakni Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, dan Surya Utama atau Uya Kuya, dari keanggotaan Fraksi PAN DPR RI. Kebijakan ini mulai berlaku pada Senin, 1 September 2025.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyampaikan keputusan tersebut dalam keterangan tertulis pada Minggu, 31 Agustus 2025. Menurutnya, langkah tegas itu diambil menyusul meningkatnya ketegangan publik pasca-kerusuhan yang melibatkan massa di kediaman sejumlah anggota DPR.

“PAN mengimbau masyarakat tetap tenang, sabar, dan menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pemerintah yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto,” ujar Viva. Ia juga menyampaikan permintaan maaf PAN kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi.

Kericuhan bermula pada Sabtu, 30 Agustus 2025, ketika ratusan orang menyerbu rumah mewah tiga anggota DPR, yakni Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya. Massa melakukan perusakan hingga penjarahan barang-barang berharga.

Di kediaman Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, massa menggasak perabot rumah, perhiasan, uang tunai, hingga kendaraan mewah. Aksi itu bahkan disiarkan langsung melalui media sosial TikTok, memicu seruan warganet untuk melanjutkan penjarahan ke rumah legislator lain.

Tak lama berselang, kerumunan lain mendatangi rumah Eko Patrio di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, serta rumah Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sejumlah barang pribadi hingga hewan peliharaan turut digondol massa.

Nama Eko Patrio sebelumnya menjadi sorotan setelah mengunggah video parodi di TikTok yang menampilkan dirinya berjoget dengan musik viral. Aksi itu dianggap publik sebagai bentuk ejekan terhadap kritik masyarakat atas perilaku anggota DPR yang berjoget saat sidang tahunan MPR pada 15 Agustus 2025 lalu.

Sementara itu, Uya Kuya ikut terseret kontroversi setelah membela aksi joget tersebut. Ia menilai hal itu wajar karena dirinya dan sejumlah anggota DPR merupakan figur publik yang terbiasa membuat konten hiburan.

“Lah, kita artis. Kita DPR juga kan kita artis,” kata Uya dalam pernyataannya yang kemudian memicu reaksi keras dari masyarakat.

Dengan keputusan PAN menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya, nasib keduanya di kursi parlemen kini dipertanyakan. Publik menanti langkah lanjutan dari DPR maupun Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait polemik ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *