KesehatanNasionalPendidikan

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Evaluasi Program MBG Usai Kasus Keracunan Massal  

23
×

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Evaluasi Program MBG Usai Kasus Keracunan Massal  

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, DerapAdvokasi.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan segera menggelar evaluasi menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah terjadinya kasus keracunan massal di beberapa wilayah Jawa Barat. Untuk itu, ia akan mengundang Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jawa Barat guna membahas berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program tersebut.

Dalam keterangannya di Bandung pada Selasa (24/9), Dedi menyatakan bahwa evaluasi ini akan dilakukan secara terbuka dan menyeluruh, dengan tujuan utama mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang. Menurutnya, salah satu penyebab utama keracunan massal tersebut adalah ketidaksesuaian antara waktu memasak makanan dan waktu distribusi hingga dikonsumsi oleh siswa.

“Masalah utamanya adalah waktu masak dilakukan pada malam hari, tapi makanan baru dikonsumsi oleh siswa pada siang hari keesokan harinya. Ini yang menjadi titik rawan. Penyiapan makanan harus memperhitungkan waktu agar tetap higienis dan layak konsumsi,” ujar Dedi mengutip penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat.

Gubernur Dedi juga menyampaikan bahwa ia akan memanggil pihak-pihak penyelenggara program MBG yang diduga terlibat dalam penyediaan makanan yang menyebabkan keracunan. Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya tindakan hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab, Dedi menyatakan bahwa hal itu akan didalami lebih lanjut setelah pertemuan dengan para pihak terkait.

“Apakah program ini akan dilanjutkan atau dihentikan akan dibahas nanti bersama para penyelenggara. Yang jelas, evaluasi total harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Kasus keracunan makanan dari program MBG terjadi di beberapa lokasi. Di Kabupaten Garut, tercatat sebanyak 657 siswa di Kecamatan Kadungora mengalami gejala keracunan pada Selasa, 16 September. Dari jumlah tersebut, 19 siswa sempat dirawat, namun kini sudah dinyatakan pulih. Sementara itu, di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, lebih dari 300 siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG pada Senin, 22 September.

Sebagai respons atas kejadian tersebut, pihak Badan Gizi Nasional telah mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di wilayah Jawa Barat. Penghentian ini dilakukan untuk memungkinkan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penyediaan, distribusi, dan pengawasan makanan yang diberikan kepada siswa.

Langkah tegas ini diambil agar program MBG, yang sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah, tidak justru membahayakan kesehatan mereka. Evaluasi ke depan diharapkan menghasilkan perbaikan nyata dalam pelaksanaan program yang menyangkut kesehatan ribuan siswa di Jawa Barat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *